Memiliki gigi yang putih adalah dambaan setiap orang. Tapi tanpa disadari beberapa hal yang dilakukan orang justru bisa merusak warna gigi. Hal-hal apa saja yang bisa mengubah warna gigi?
Warna gigi yang berubah biasanya terjadi pada lapisan enamel (bagian yang paling terlihat dari gigi). Lapisan ini merupakan zat yang sangat keras dan dirancang agar tetap tahan dari proses menggigit dan mengunyah.
Jika enamel memiliki kandungan mineral yang sangat baik, maka ia akan berwarna putih terang. Tapi sering kali enamel ini bisa ditembus sehingga mengurangi mineral yang ada dan membuat gigi berubah warna.
Berikut beberapa hal yang bisa membuat warna gigi berubah, seperti dikutip dari WebMD, Senin (22/8/2011) yaitu:
1. Makanan atau minuman tertentu seperti kopi, teh, softdrink, anggur serta buah dan sayuran tertentu yang bisa menodai gigi seperti apel dan kentang.
2. Penggunaan tembakau, memiliki kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau bisa mengubah warna gigi
3. Kebersihan gigi yang buruk, jika seseorang memiliki kebersihan gigi yang buruk maka sisa-sisa makanan tersebut akan menempel dan menyebabkan plak serta perubahan pada warna gigi
4. Penyakit tertentu, beberapa penyakit bisa mempengaruhi enamel dan dentin (lapisan di bawah enamel) seperti halnya infeksi yang mempengaruhi perkembangan dari enamel.
5. Obat-obatan, antibiotik seperti tetrasiklik dan doxycycline diketahui bisa membuat gigi menjadi hitam jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang atau pada anak yang giginya masih berkembang (sebelum usia 8 tahun), pencuci mulut yang mengandung chlorhexidine dan cetylpyridinium chloride serta beberapa antihistamin.
6. Bahan-bahan tertentu yang digunakan pada kedokteran gigi seperti bahan yang mengandung perak sulfida bisa membuat gigi berwarna abu-abu kehitaman.
7. Pertambahan usia, seiring dengan bertambahnya usia maka lapisan luar enamel menjadi aus sehingga menimbulkan warna kuning alami dari dentin
8. Genetik, beberapa orang diketahui memiliki lapisan enamel yang berbeda-beda dan salah satunya dipengaruhi oleh faktor genetik.
9. Lingkungan, asupan flourida yang berlebihan dari lingkungan seperti kandungan alami dalam air, penggunaan pasta gigi serta suplemen yang dikonsumsi melalui mulut (oral) bisa menyebabkan perubahan warna gigi.
10. Trauma, kejadian terjatuh atau trauma yang dialami oleh anak kecil bisa mengganggu pembentukan enamel terutama jika giginya masih dalam tahap perkembangan.
Untuk mengatasi perubahan warna gigi ini sebaiknya diketahui terlebih dahulu apa penyebabnya, jika memang disebabkan oleh gaya hidup yang salah maka lakukanlah perubahan untuk mencegah perubahan lebih lanjut.
Selain itu tingkatkan kebersihan mulut dengan rajin menggosok gigi serta flossing (benang gigi). Jika perubahan warna yang abnormal terjadi dan disertai dengan gejala lainnya, maka konsultasikan dengan dokter.